Minggu, 23 Oktober 2011

KRIPTOGRAFI

Nama : Fitri Faradita

Bp : 0901092041

Kelas : MI 3A

KRIPTOGRAFI

· Pengertian Kriptografi

Adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara menjaga agar data atau pesan tetap aman saat dikirimkan, dari pengirim ke penerima tanpa mengalami gangguan dari pihak ketiga.

Prinsip-prinsip yang mendasari kriptografi :

a. Confidelity (kerahasiaan) yaitu layanan agar isi pesan yang dikirimkan tetap rahasia dan tidak diketahui oleh pihak lain (kecuali pihak pengirim, pihak penerima / pihak-pihak memiliki ijin). Umumnya hal ini dilakukan dengan cara membuat suatu algoritma matematis yang mampu mengubah data hingga menjadi sulit untuk dibaca dan dipahami.

b. Data integrity (keutuhan data) yaitu layanan yang mampu mengenali/mendeteksi adanya manipulasi (penghapusan, pengubahan atau penambahan) data yang tidak sah (oleh pihak lain).

c. Authentication (keotentikan) yaitu layanan yang berhubungan dengan identifikasi. Baik otentikasi pihak-pihak yang terlibat dalam pengiriman data maupun otentikasi keaslian data/informasi.

d. Non-repudiation (anti-penyangkalan) yaitu layanan yang dapat mencegah suatu pihak untuk menyangkal aksi yang dilakukan sebelumnya (menyangkal bahwa pesan tersebut berasal dirinya).

Konsep yang ada pada Kriptografi :

a. Enkripsi

Yaitu proses dimana informasi/data yang hendak dikirim diubah menjadi bentuk yang hampir tidak dikenali sebagai informasi awalnya dengan menggunakan algoritma tertentu.

kriptografi1

Proses Enkripsi dan Dekripsi

b. Deskripsi

Yaitu kebalikan dari enkripsi yaitu mengubah kembali bentuk tersamar tersebut menjadi informasi awal.

Proses Enkripsi dan Dekripsi dengan kunci K

Proses Enkripsi dan Dekripsi dengan kunci K

Fungsi enkripsi E dioperasikan dengan P kemudian menghasilkan C, yang digambarkan seperti notasi berikut :

E ( P ) = C

Pada proses dekripsi data yang sudah diproses pada enkripsi ( ciphertext ) melalui proses dekripsi data akan dikembalikan lagi ke dalam bentuk plaintext/ data aslinya, yang digambarkan seperti notasi berikut :

D ( C ) = P

Data atau informasi yang telah melalui proses enkripsi dan dekripsi, dimana data yang sudah diacak akan menghasilkan data atau informasi aslinya ( plaintext ), yang digambarkan seperti notasi berikut :

D ( E ( P ) ) = P

· Algoritma Kriptografi

ΓΌ Algoritma kriptografi berdasarkan jenis kunci yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

a. Algoritma simetris

Dimana kunci yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi adalah kunci yang sama.

Plaintext ciphertext plaintext

kunci enkripsi (K) kunci dekripsi (K)

Gambar Diagram proses enkripsi dan dekripsi algoritma simetris

Sebelum melakukan pengiriman pesan, pengirim dan penerima harus memilih suatu suatu kunci tertentu yang sama untuk dipakai bersama, dan kunci ini haruslah rahasia bagi pihak yang tidak berkepentingan sehingga algoritma ini disebut juga algoritma kunci rahasia (secret-key algorithm).

b. Algoritma asimetris

Dimana kunci yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang berbeda.

Plaintext ciphertext plaintext

kunci enkripsi (K1) kunci dekripsi (K2)

Gambar Diagram proses enkripsi dan dekripsi algoritma asimetris

Pada umumnya kunci publik (public key) digunakan sebagai kunci enkripsi sementara kunci privat (private key) digunakan sebagai kunci dekripsi.

ΓΌ Algoritma berdasarkan besar data yang diolah dalam satu kali proses, maka algoritma kriptografi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

a. Algoritma block cipher

Informasi/data yang hendak dikirim dalam bentuk blok-blok besar (misal 64-bit) dimana blok-blok ini dioperasikan dengan fungsi enkripsi yang sama dan akan menghasilkan informasi rahasia dalam blok-blok yang berukuran sama.

algoritma kriptografi ini bekerja pada suatu data yang berbentuk blok/kelompok data dengan panjang data tertentu (dalam beberapa byte), jadi dalam sekali proses enkripsi atau dekripsi data yang masuk mempunyai ukuran yang sama.

b. Algoritma stream cipher

Informasi/data yang hendak dikirim dioperasikan dalam bentuk blok-blok yang lebih kecil (byte atau bit), biasanya satu karakter persatuan persatuan waktu proses, menggunakan tranformasi enkripsi yang berubah setiap waktu.

algoritma yang dalam operasinya bekerja dalam suatu pesan berupa bit tunggal atau terkadang dalam suatu byte, jadi format data berupa aliran dari bit untuk kemudian mengalami proses enkripsi dan dekripsi.

Ada tiga kriteria umum yang dipergunakan untuk memecahkan dan menentukan keamanan dari sebuah algoritma kriptografi, yaitu :


a. Nilai usaha


Algoritma yang relatif aman, bila nilai usaha yang dibutuhkan lebih besar dari nilai informasi yang terenkripsi.


b. Waktu


Algoritma yang relatif aman, bila waktu yang dibutuhkan lebih lama dari waktu kadarluarsa informasi yang terenkripsi.


c. Jumlah data


Algoritma yang relatif aman, bila jumlah data yang dibutuhkan lebih besar dari data yang terenkripsi.

· Metoda Kriptografi

Metoda-metoda kriptografi sudah banyak digunakan, pada umumnya adalah DES ( Data Encryption Standard ). Metoda yang sering digunakan biasanya berdasarkan pada konsep matematika dimana konsep ini berfungsi dalam membentuk logika dan algoritma disamping itu ada juga bentuk kriptografi yang tidak memakai suatu konsep tertentu sehingga sulit sekali untuk dikenali pengacakan datanya.


Algoritma kriptografi dengan menggunakan kunci dapat dikelompokkan menjadi 2 ( dua ) bagian yaitu :

a. Kunci Simetris / Symetric key

Kunci simetris bisa disebut juga conventional key, single key, one key atau secret key. Algoritma simetris pada proses enkripsi dan dekripsinya menggunakan satu kunci, sehingga pengirim dan penerima terlebih dahulu harus memiliki kunci yang sama yang telah disepakati untuk digunakan sehingga pengirim dan penerima dapat melakukan komunikasi, seperti yang digambarkan pada gambar berikut :

Single Key

Plaintext akan melewati proses enkripsi dan menghasilkan ciphertext, kemudian disandikan kembali dengan menggunakan kunci yang sama sehingga menjadi bentuk aslinya. Metoda kunci simetris/ symetric key lebih sesuai digunakan dalam satu area gedung karena pengiriman pesannya tidak menggunakan penyimpanan pesan, sehingga keamanan algoritma simetris ini terletak pada keamanan pengiriman kunci dan pada panjangnya kunci yang dipergunakan.

Kelemahan algoritma dengan menggunakan kunci simetris ini adalah kunci harus didistribusikan dengan aman, karena kunci ini mempunyai derajat kerahasiaan yang sama dengan data yang dikirim, selain itu juga kunci tidak boleh terungkap sedikitpun.

b. Kunci Asimetris / Asymetric key

Pada kunci asimetris/ asymetric key, penggunaan kunci untuk proses enkripsi data berbeda dengan kunci untuk proses dekripsinya sehingga metoda enkripsi dengan menggunakan kunci asimetris/ asymetric key berbeda bila dibandingkan dengan penggunaan metoda kunci simetris/ simetric key.

Prinsip dasar algoritma ini adalah setiap anggota dalam jaringan kerja mempunyai 2 kunci yaitu public key dan private key. Public key adalah kunci yang digunakan untuk mengenkripsi dan kunci untuk mendekripsi disebut private key. Kunci pribadi ( private key ) hanya dimiliki oleh orang yang melakukan proses enkripsi saja dan kunci publik ( public key ) diketahui oleh banyak orang. Algoritma kunci asimetris lebih sering disebut sebagai kunci public/ public key, biasanya algoritma ini digunakan dalam jaringan komunikasi yang besar dan dinamis. Metoda public key/ asymetric key ini dapat diilustrasikan seperti pada gambar.
Algoritma kunci asimetris relatif lebih sulit untuk dipecahkan metodenya, karena kunci yang
digunakan untuk mengenkripsinya berbeda dengan kunci untuk mendekripsinya.

Ilustrasi Public Key/ Asymetric Key

Algoritma kunci asimetris relatif lebih sulit untuk dipecahkan metodenya, karena kunci yang digunakan untuk mengenkripsinya berbeda dengan kunci untuk mendekripsinya. Kelemahan algoritma kunci asimetris ini adalah lebih lambat dibandingkan dengan algoritma kunci simetris, contoh kriptografi yang menggunakan public key ini misalnya metoda RSA.

c. Metoda RSA ( Rivest, Shamir, Adleman )

RSA adalah kriptografi kunci public ( public key ) yang dapat dipergunakan untuk melakukan proses enkripsi dan juga otentikasi ( dengan digital signature ).
Proses enkripsi menggunakan metoda RSA ini adalah dengan cara mengkodekan karakter ke bentuk numeric, misalnya A diganti menjadi 1, B diganti menjadi 2, C diganti menjadi 3 dan seterusnya.

Kekuatan atau keamanan algoritma ini terletak pada kesulitan untuk menfaktorkan bilangan hasil perkalian dari dua buah bilangan prima yang bernilai besar.
Metoda RSA ini dibuat pada tahun 1978 di MIT ( Massachusets Institute of technology ) oleh Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman. Metoda RSA ini telah diterima secara luas oleh produk-produk komunikasi data komersial sebagai pendukung keamanan data.

Minggu, 26 Juni 2011

LAPORAN 3

MULTIMEDIA

· ANIMASI KOMEDI ANAK

Langkah-langkah :

1. Double Klik Pada Icon After Effect

2. Buat new composition dan buat black solid

3. Klik effect >> generate >> ramp (untuk membuat effect gradiasi)

4. Pada menu yg sama pilih parameter dan tentukan levelnya

5. Untuk membuat tampilan seakan berada dalam sebuh televise pilih menu distort –optics Compensation dan tentukan parameter fieldnya

6. Klik Lambang T pada menubar, lalu ketikkan “KONAK”, kemudian tentukan warna ygd inginkan dengan cara blok tulisan tersebut Show Text Panel

7. Jika kita ingin membuat tampilan yang berbeda pada tulisan tsb, dapat menggunakan Pen Tools, untuk merubah bentuknya

8. Agar huruf yang kita buat terlihat berkilau caranya klik Effect dan Stylize lalu Glow dan kita atur affect yang ada pada tulisan tersebut

9. Untuk mengatur animasi pada tulisan tersebut kita dapat melakukannya dengan mengatur setingan pada animator, opacity, dan range selector

10. Sedangkan untuk mengatur posisi dari animasi tersebut kita dapat mengaturnya pada animator >> Charecter Offset

11. Lakukan hal berulang pada tulisan-tulisan berikutnya, perbedaan tampilan dari tulisan tersebut terrgantung cara kita mengatur effectnya.